“Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”

“Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) berdiri pada 17 Mei 1980. Sejarah hari ulang tahun Perpusnas ini dijadikan dasar penetapan Hari Buku Nasional (Harbuknas) yang diperingati setiap tanggal 17 Mei. Sejarah berdirinya Perpusnas tidak terlepas dari peran lembaga kepustakaan sebelumnya, seperti Lembaga Perpustakaan yang dibentuk sejak 1967. Kemudian lembaga ini berubah nama menjadi Pusat Pembinaan Perpustakaan pada 1975, demikian tulis Sulistyo Basuki dalam Sejarah Perpustakaan RI (2008:23). Lalu, lahir Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan Kebudayaan pada 17 Mei 1980. Namun, tulis Sulistyo Basuki, lembaga kepustakaan nasional ini saat itu tidak dapat menjalankan fungsi yang sesuai sebagai perpustakaan nasional. Fungsi utama sebagai penyimpan kopi atau terbitan tidak dijalankan oleh lembaga ini, namun malah dilakukan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan yang telah berdiri sebelumnya.

Di tahun 2021 ini, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI merayakan hari jadinya ke-41 tahun. Memasuki usia lebih dari empat dekade pada 17 Mei, Perpusnas mengusung tema “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.  (sumber: tirto)