Mustofa saat memberikan sosialisasi Pemilu 2019 untuk pemilih perempuan bersama Forhati di Caffe A5 Kedungwaru (13/2)

Mustofa saat memberikan sosialisasi Pemilu 2019 untuk pemilih perempuan bersama Forhati di Caffe A5 Kedungwaru (13/2)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Sosialisasi pemilihan umum untuk pemilih perempuan, digelar KPU Tulungagung pada Rabu (13/03/2019). Acara tersebut digelar di A5 Caffe, dimulai sekitar pukul 15.30.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, KPU Tulungagung menggandeng Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Tulungagung.

Sosialisasi berlangsung lancar. Dihadiri para komisioner KPU Tulungagung. Di antaranya Ketua KPU Suprihno, M.Pd., sekaligus koordinator Divisi Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM,  Mustofa, Divisi Hukum dan Pengawasan diisi Agus Safei, SH. Dihadiri juga Forhati Jatim, dan Ketua Forhati Tulungagung, Dr. Ifatinur.

Ketua KPU Tulungagung Suprihno mengatakan, pelaksanaan pemilu sudah semakin dekat. Pemilu juga menjadi tanggungjawab semua pihak, bukan hanya KPU Tulungagung. Karena itulah KPU Tulungagung bekerjasama dengan basis-basis masyarakat. “Target nasional pemilu nanti 77,5 persen. Ini tak akan bisa tercapai tanpa keterlibatan semua pihak, termasuk dari Forhati,” jelasnya.

Pria berkacamata itu berharap, setelah sosialisasi tersebut, peserta bisa menyampaikan kepada masyarakat luas terkait pemilu. Terutama agar menjadi pemilih cerdas. Misal bisa peduli apakah sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau belum. Termasuk juga paham bagaimana memilih para calon utamanya calon legislatif (caleg). Pemilih cerdas adalah, pemilih yang pada hari H, mengajak keluarga ataupun masyarakat lain untuk datang ke TPS memberikan hak suaranya.

Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM,  Mustofa menyampaikan, berbagai hal seputar pemilu. Mulai jadwal, peserta pemilu, dan lain sebagainya. Termasuk juga terkait partai politik.

Dr. Ifatinur menekankan, para perempuan bisa memberikan pengaruhnya dalam memilih pemimpin, termasuk mengawasi pelaksanaan pemilu. Nah, yang jadi persoalan, belum mengenal para calon pemimpin. Inilah yang menjadi PR bagi kaum perempuan. “Saya harap kita sebagai perempuan bisa ikut mengawal pelaksanaan pemilu,” jelasnya.

Dalam sosialisasi tersebut, para peserta juga diberikan kesempatan  bertanya langsung kepada narasumber.