TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung menggelar Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung 2018 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, Lurah dan Kepala Desa (Kades), Senin (9/4/2018). Sosialisasi berlangsung di Hotel Crown Victoria Kota Tulungagung.
Hadir dalam acara tersebut kepala kelurahan (lurah) dan kepala desa se- Kabupaten Tulungagung, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta sejumlah anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) se- Kabupaten Tulungagung.
Sedang yang tampil sebagai pemateri adalah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tulungagung. Yakni Pjs Bupati Tulungagung, Dr. Jarianto, M.Si., Kapolres Tulungagung, AKBP Taufik Sukendar, Komandan Kodim 0807, Letkol Inf Wildan Bahtiar, Kasi intel Kejaksaan Negeri Tulungagung, Dodik Wicaksono, SH., Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim., MH. Selain juga Ketua Panwaslu Tulungagung, Endro Sunarko, S.Pd.
Ketua KPU Tulungagung, Suprihno, M.Pd., mengatakan sosialisasi dengan melibatkan seluruh anggota Forkopimda ini guna memberikan informasi kepada seluruh ASN, TNI, Polri maupun lurah dan kepala desa se-Kabupaten Tulungagung untuk meningkatkan netralitasnya dalam Pilkada Tulungagung 2018. “Dengan meningkatkan netralitas dilingkup ASN, TNI, Polri, Lurah dan Kades, hal itu bertujuan menciptakan pilkada yang aman dan damai,” tegasnya.
Suprihno menuturkan, untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai. Maka penyelenggara harus bekerja secara profesional, adil dan netral. Disamping itu peserta pemilu harus mentaati aturan untuk tidak melakukan kampanye hitam, money politik, Isu sara dan lain – lain.
“Fasilitas dan dukungan pemerintah sangat dibutuhkan selain itu juga partisipasi seluruh masyarakat dalam setiap tahapan pilkada juga diperlukan, karena KPU tidak bisa bekerja sendiri karena kita membutuhkan dukungan eleman masyarakat demi kelancaran pelaksanaan Pilkada,” tuturnya.
KPU Tulungagung, lanjut Suprihno, saat ini terus berupaya penuhi target 75 persen warga yang memiliki hak suara untuk menggunakan hak suaranya dalam pilkada serentak 2018 pada 27 Juni mendatang. Selain pemilihan Gubernur Jawa Timur, Kabupaten Tulungagung juga akan menggelar pemilihan bupati yang diikuti 2 pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“Guna memenuhi target tersebut kami terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali sosialisasi kepada ASN, TNI, Polri, Kades se- Kabupaten Tulungagung,” tandasnya.
Suprihno menambahkan, selain untuk mengoptimalkan penggunaan hak suara potensial dalam pilkada serentak. Sosialisasi ini juga untuk menjaga netralitas para ASN, sehingga mereka tidak memihak kepada paslon tertentu. Karena mereka rawan akan menggerakkan bawahannya untuk memilih salah satu paslon.
Sementara itu, Pjs Bupati Tulungagung, Jarianto mengatakan pihaknya sangat optimis mencapai target minimal 80 persen warga Tulungagung yang memiliki hak suara hadir ke TPS dalam Pilkada Serentak 2018, untuk menggunakan hak suara nantinya. “Target ini lebih tinggi 5 persen dari target KPU Tulungagung, bahkan secara nasional hanya menargetkan 77 persen,” ujarnya.
Kata Jarianto, target 80 persen ini sangat beralasan karena sebagian warga Tulungagung menjadi TKI di luar negeri. Sehingga kemungkinan kehadiran untuk menggunakan hak pilihnya relatif minim. “Namun untuk PNS di Tulungagung sangat diharapkan untuk menggunakan hak suaranya, sehingga proses demokrasi akan berjalan dengan baik,” pungkasnya.