Ketua KPU Tulungagung Suprihno, M.Pd., saat menjadi narasumber dalam acara dialog pendidikan politik di Auditorium STKIP PGRI Tulungagung Jalan Mayor Sujadi No 24 masuk Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru (12/2)

Ketua KPU Tulungagung Suprihno, M.Pd., saat menjadi narasumber dalam acara dialog pendidikan politik di Auditorium STKIP PGRI Tulungagung Jalan Mayor Sujadi No 24 masuk Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru (12/2)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung mengajak seluruh warga khususnya masyarakat Tulungagung untuk menjauhi black campaign dan golput dalam pemilihan umum (pemilu) 2019 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan saat menjadi narasumber dialog publik dengan tema demokrasi kuat partisipasi meningkat yang digagas Bakesbangpol pada Selasa (12/2/2019) pagi di Auditorium STKIP PGRI Tulungagung.

Ketua KPU Tulungagung Suprihno, M.Pd., mengatakan, titik krusial yang dihadapi dalam pemilu 2019 ini adalah masih maraknya black campaign dan money politic. Pasalnya, hal ini bisa mengakibatkan perseteruan antar para peserta pemilu dan pemilih yang berdampak pada kualitas pemilu itu sendiri.

“Ini adalah tantangan yang kita hadapi. Untuk memeranginya kita perlu bekerja sama,” katanya.

Selain itu lanjut Suprihno, M.Pd., salah satu yang perlu diperhatikan yakni tentang golput. Kekhawatiran ini bukanlah tanpa sebab. Karena, dalam pileg dan pilpres nanti pemilih akan mendapatkan lima surat suara.

Menurutnya, mereka bisa saja berkilah belum tau yang dipilih, atau dengan alasan susah mencoblosnya karena banyaknya gambar caleg mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah.

“Nah hal-hal seperti inilah yang perlu disosialisasikan mulai sekarang,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Suprihno, M.Pd., menambahkan, suksesnya pelaksanaan pemilu bukan hanya bersandar pada integritas, penyelenggara, dan peserta pemilu saja. Namun juga harus didukung oleh instansi terkait untuk menjaga stabilitas, suasana yang aman dan tertib.

Sementara itu Kepala Bakesbangpol Rudy Christyanto melalui Kabid Kewaspadaan dan Budaya Politik Ageng Setio Budi mengatakan, sebagaimana dalam UU No 7 Tahun 2017 tentang pemilu 2019 disebutkan bahwa salah satu tugas pemerintah daerah adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu 2019. Bahkan secara nasional target partisipasi sebesar 77,5 persen.

“Seperti halnya kegiatan ini adalah salah satu peran pemerintah daerah dalam mensosialisasikan dan mensukseskan pemilu 2019,” katanya.

Ageng menambahkan, kepada peserta dialog pihaknya berharap mampu berperan aktif untuk mensukseskan pemilu 2019. Menurutnya, salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan yakni dengan mengajak orang-orang terdekat untuk datang ke TPS.

Berdasarkan pantaun tim media KPU, sebagai narasumber dalam dialog tersebut yaitu Ageng Setya Budi, SE., Kabid Kewaspadaan & Budaya Politik Bakesbangpol, Saiful Azis, MM., Kasubbid Demokrasi HAM & Etika Politik Bakesbangpol, Fayakun, SH., M.Hum., Ketua Bawaslu Tulungagung, dan Kustanto, MS., akademisi dari Universotas Kadiri.