Suprihno bersama narasumber lainnya di acara diskusi yang diselenggarakan KAHMI Tulungagung, Jumat (23/2) malam

Suprihno bersama narasumber lainnya di acara diskusi yang diselenggarakan KAHMI Tulungagung, Jumat (23/2) malam

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Ketua KPU Tulungagung, Suprihno SPd MPd, tampil sebagai narasumber dalam acara diskusi Round Table Discusion dengan tema Mewujudkan Pilkada Berkualitas Bersih Tanpa Isu Sara dan Money Politik yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tulungagung, Jumat (23/2/2018) malam.

Sejumlah narasumber lainnya juga tampil di acara yang berlangsung di Halte Cafe Tulungagung tersebut. Yakni Penasihat KAHMI Tulungagung, dr. Bahrudin, Ketua Panwaslu Tulungagung, Endro Sunarko, S.Pd., dan Ketua Sekolah Tinggi Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung, Nurul Amin, M.Pd.

Dalam paparannya, Suprihno berharap adanya forum diskusi seperti yang dilakukan KAHMI Tulungagung bisa menjadi jalan terang dalam mencari solusi, utamanya terkait penyebaran isu sara, hoax dan praktik money politik. “Masalah ini menjadi catatan khusus KPU,” katanya.

Selain itu, Suprihno menyatakan dengan kecanggihan teknologi saat ini, KPU Tulungagung berharap pula angka partisipasi pemilih pada Pilkada Tulungagung 2018 dapat meningkat. Minimal mencapai 74 persen.

Sementara itu, dr. Bahrudin menandaskan praktik money politik kendati sulit dimusnahkan tetapi bisa diminimalisir. Salah satu caranya dengan pencegahan.

“Tentu caranya adalah dengan menolak dengan tegas pemberian dan menyadarkan jangan melakukan pemberian jika itu money politik,”  tegasnya.

Endro Sunarko yang tampil sebagai narasumber berikutnya setuju dengan pendapat dan solusi dr. Bahrudin. “Bagi Panwaslu mencegah lebih baik dari pada menindak,” tandasnya.

Sedang Nurul Amin, menyatakan dari sudut mana pun yang namanya money politik itu dilarang. “Money politik atau suap sudah jelas tidak diperbolehkan. Maka dari itu sebagai kaum akademis kita harus menjadi pelopor terdepan untuk memberantasnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Nurkholis menyampaikan betapa pentingnya pembahasan solusi dan pencegahan isu sara dan praktik money politik. Karena itu, diperlukan adanya diskusi dalam upaya pencegahannya. “Meskipun untuk memberantas hal tersebut dirasa mustahil, namun paling tidak selalu harus ada upaya-upaya untuk menuju yang lebih baik,” ucapnya.