Semoga amal ibadah Almarhum diterima di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala.

Tulungagung (kpu-tulungagungkab.go.id) Cendekiawan muslim KH Buya Ahmad Syafii Maarif telah meninggal dunia pada hari ini, Jumat, 27 Mei 2022. Buya Syafii mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta sekitar pukul 10 pagi.

Kabar duka itu turut disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. Dalam keterangannya, Haedar menyampaikan Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka atas meninggalnya Buya Syafii. “Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tangal 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping,” kata Haedar. Sementara itu, Ketua (Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan mengatakan, jenazah Buya Syafii akan dibawa ke Masjid Besar Kauman untuk disemayamkan. Menurut Budi, jenazah Buya pun akan dimakamkan pada sore ini. “Ba’da ashar akan dimakamkan di Pemakaman Husnul Khotimah.

Pemakaman Muhammadiyah Tepatnya di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo,” kata Budi. Profil Buya Syafii Maarif Buya Syafii Maarif adalah cendekiawan muslim sekaligus tokoh besar Muhammadiyah. Ia berasal dari Sumpur Kudus, Sawahlunto, Sumatera Barat. Di organisasi Islam itu, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah ke-13, tepatnya tahun 1998 sampai 2005. Dia bahkan pernah meraih penghargaan Ramon Magsaysay pada 2008. Waktu itu, Buya Syafii menggantikan posisi Amien Rais, eks tokoh PAN yang kini mendirikan Partai Ummat.

Setelah itu, posisi Buya Syafii sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pun digantikan oleh Din Syamsuddin, yang kini mendirikan Partai Pelita. Setelah tak lagi menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, ia mendirikan Maarif Institute. Jauh sebelum itu, Buya Syafii pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sebagai akademisi, Buya Syafii menekuni jurusan Ilmu Sejarah dan memperoleh gelar doktor di Universitas Chicago, Amerika Serikat. Disertasinya waktu itu berjudul “Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia” (1983). Buya Syafii juga aktif mengajar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sebagai akademisi dan intelektual, Syafi’i sering menulis buku terkait Islam, beberapa di antaranya seperti Dinamika Islam (1984), Islam, Mengapa Tidak? (1984), Islam dan Masalah Kenegaraan (1985), serta Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah (2009). Tepat pada bulan Maret 2022, Buya Syafii yang dikenal sebagai tokoh lintas agama ini sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta karena penyakit jantung, tetapi saat itu kondisinya sudah mulai membaik. Pada hari Sabtu, 14 Mei 2022, Buya kembali dirawat di rumah sakit karena mengalami sesak napas. Namun, pihak rumah sakit sempat menyebut kondisi Buya Syafii telah membaik. Akhirnya, tepat pada hari ini, Jumat, 27 Mei 2022, Buya Syafii pun mengembuskan napas terakhirnya.
Sumber: Tirto.