Komisioner KPU Tulungagung Mohammad Amarodin, MH.I., saat menjenguk Miswatul anggota PPS dari Desa Pucangan Kecamatan Kauman di Puskesmas Kauman

Komisioner KPU Tulungagung Mohammad Amarodin, MH.I., saat menjenguk Miswatul anggota PPS dari Desa Pucangan Kecamatan Kauman di Puskesmas Kauman

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung menjenguk anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit setelah menjalankan tugas. Hal tersebut sebagai wujud simpati dan kepedulian sesama penyelenggara pemilihan umum (pemilu) 2019. Ketujuh anggota PPS dan KPPS tersebut yaitu Poniran anggota KPPS di TPS 8 Desa Kates Kecamatan Kauman yang dirawat di puskesmas setempat. Munir, anggota KPPS di TPS 12 Desa Pagotan Kecamatan Pakel yang dirawat di RSUD dr Iskak. Lilik Masitoh anggota KPPS di TPS 2 Desa Wateskroyo Kecamatan Besuki yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Muhamadiyah Bandung.

Sigit Turseno, anggota KPPS TPS 8 Desa Kedoyo Kecamatan Sendang yang dirawat di RS Islam. Miswatul anggota PPS Desa Pucangan Kecamatan Kauman yang dirawat di pukesmas setempat. Reni Ermasari anggota PPS Desa Batangsaren Kecamatan Kauman yang dirawat di RS Prima Medika, dan Agus Widodo anggota KPPS TPS 10 Desa Gedangan Kecamatan Campurdarat. “Sebenarnya ada 10 lebih yang sakit, namun hingga kini tinggal tujuh orang yang masih menjalani perawatan,” kata komisioner KPU Tulungagung Mohammad Amarodin, MH.I., Minggu (21/4/2019). Amar sapaan akrab Mohammad Amarodin, MH.I., mengatakan, kabar sakitnya anggota KPPS dan PPS tersebut pertama diketahui satu hari setelah selesai masa penghitungan surat suara. Namun, Awalnya jumlahnya hanya satu atau dua orang saja. “Setelah dicek, ternyata jumlahnya 10 lebih,” katanya.

Amar melanjutkan, dari 10 orang yang sakit tersebut tujuh diantaranya harus mendapatkan perawatan. Menurut keterangan dari petugas medis, faktor yang memicu sakit tersebut karena kelelahan dan stress. Ditambah, sebelumnya mereka memiliki riwayat sakit maag, tipes, darah rendah, dan darah tinggi. “Selain itu, rata-rata mereka juga berusia diatas 50 tahun,” terangnya.

Masih menurut Amar, pihaknya mengaku pasca mendengar informasi tersebut langsung menjenguk satu persatu pasien. Menurutnya, hal ini sebagai wujud kepedulian sesamea penyelenggara pemilu dan untuk memastikan kondisi pasien. Sebab, di beberapa daerah di Jawa Timur banyak yang meninggal dunia. Saat ini kondisinya sudah membaik, minta doanya agar mereka cepat sembuh,” tukasnya.