Mohammad Fatah Masrun saat menyampaikan tausiah kepada Awak Media menjelang buka bersama di Media Center KPU Tulungagung (26/5)

Mohammad Fatah Masrun saat menyampaikan tausiah kepada Awak Media menjelang buka bersama di Media Center KPU Tulungagung (26/5)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Media gathering bertajuk buka bersama (bukbek), digelar KPU Tulungagung pada Sabtu (26/5), di ruang media center. Acara yang dimulai sekitar pukul 16.30 itu dihadiri puluhan awak media. Yakni dari media cetak, elektronik, dan online. Selain itu juga dihadiri para komisioner. Di antaranya Koordinator Divisi Perencanaan dan Data Suprihno, M.Pd., Koordinator Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Suyitno Arman, S.Sos., M.Si., Koordinator Divisi Teknis Mohammad Fatah Masrun, M.Si., Koordinator Divisi Hukum Agus Safei, S.H. Ditambah Sekretaris KPU Tulungagung Drs. Mundiyar.

Sebelum berbuka puasa, acara diisi dengan tausiyah yang disampaikan Koordinator Divisi Teknis Mohammad Fatah Masrun, M.Si. Dalam tausiyahnya, pria berkacamata itu menyampaikan tentang berbagai hal. Termasuk terkait teroris.

Fatah menyampaikan tataruf di dalam politik itu sudah mulai muncul. Yakni tentang posisi melawan terhadap negara. Sebab negara yg diatur dengan aturan produk manusia, adalah yang sah untuk dilawan. Inilah yang berbahaya. Misalnya mulai menghina presiden. Ini sebenarnya adalah sikap keberagaman dalam politik yang juga berbahaya.

Selain itu ada juga kelompok tertentu yang berposisi melawan. Karena itulah, pengamanan negara harus kuat. Lebih baik langsung dibumihanguskan sebab bisa jadi ancaman yang serius.

Ada juga ekstrem dalam bidang amal. Yakni orang serius dalam beribadah misal puasa sampai istrinya tak diurusi, mementingkan diri sendiri. Ini juga perlu dihindari.

Tataruf dalam konteks kepentingan internasional. Misalnya ada yang menyebut jaringan jaringan tertentu sebagai golongan yang tidak baik. Paling bagus tetap kembali ke intisari Islam. Islam sebagai agama yang toleran. Karena itulah sudah semestinya, pemeluknya juga toleran.