TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung Suprihno menghadiri apel siaga pengamanan pilkada di halaman Mapolres Tulungagung pada Jum’at (5/1/2018) pagi. Dalam apel yang dipimpin Kapolres AKBP Yong Ferrydjon tersebut dihadiri oleh seluruh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) beserta stakeholder di Kota Marmer. Merekab sepakat akan mengawal dan mensukseskan Pilkada 2018.
“Alhamdulilah, semua mendukung dan mem-back up kami,” kata Ketua KPU Suprihno, M.Pd.
Suprihno, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi atas kesiapan Polres beserta instasi terkait dalam mengawal pilkada. Dengan demikian, KPU sebagai salah satu penyelenggara merasa terjamin keamanannya.
“Untuk mensukseskan pilkada kita tidak bekerja sendiri, melainkan diback-up oleh semua instansi,” katanya.
Setelah apel selesai lanjut Suprihno masing-masing kesatuan menunjukkan kemampuan dari masing-masing peralatan pengamanan. Dirinya sempat kagum dengan peralatan terbaru bernama LARD yang berfungsi sebagai pemecah masa. Ketika di “on” kan alat tersebut mengeluarkan suara yang sangat nyaring.
“Sangat terlihat, kesiapan dan kesigapan petugas,” ujarnya.
Suprihno menambahkan, menurutnya yang paling penting yakni bagaimana menjamin keamanan para pemilih pasangan calon (paslon) ketika mengikuti seluruh tahapan pilkada mulai dari pendaftaran, kampanye, dan pencoblosan. Karena pilkada merupakan pesta demokrasi bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik di Tulungagung.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon mengatakan, untuk pengamanan pilkada 2018 pihaknya mengerahkan hampir ¾ personil angotanya. Jumlah tersebut masih akan ditambah dengan institusi lain seperti TNI, Satpol PP, Dinkes, dan sebagainya.
“Kita akan all out dalam pengamanan ini,” pungkasnya.
Terpisah, Bupati Syahri Mulyo menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yamg tidak bisa dipertanggung jawabkan. Menurutnya, beda pilihan itu wajar, karena pastinya warga menginginkan pemimpin yang terbaik untuk Tulungagung.
“Pilihan beda wajar, yang penting tetap saling menghormati dan menghargai serta menjaga kedamaian,” tukasnya.