Suasana rakor relawan demokrasi pemilu 2019 di Gedung Media Center KPU Tulungagung (7/2)

Suasana rakor relawan demokrasi pemilu 2019 di Gedung Media Center KPU Tulungagung (7/2)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) 2019 yang tinggal menyisakan 2,5 bulan berjalan semakin membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung giat bekerja.

Terbaru, lembaga independen tersebut mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan puluhan rekrutan terbaru mereka yakni relawan demokrasi pada Kamis (7/2/2019) siang di Gedung Media Center KPU Tulungagung. Tujuannya, untuk mensukseskan pemilu 2019 dengan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Komisioner KPU Tulungagung sekaligus koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Mustofa SE., MM., mengatakan, rakor ini bertujuan untuk memantapkan para relawan demokrasi agar bekerja maksimal untuk turut menyukseskan pemilu 2019.
“Targetnya untuk mendongkrak angka partisipasi masyarakat,” katanya.
Selain itu, lanjut Mustofa, SE., MM., relawan demokrasi diharapkan sebagai kepanjangan tangan dari KPU yang memberikan sosialisasi, edukasi, dan pemahaman kepada masyarakat luas.
“Mereka juga dibekali untuk sosialisasi melalui media sosial, agar lebih kekinian,” ujarnya.
Mustofa, SE., MM., melanjutkan, dalam rakor tersebut, masing-masing komisioner juga menyampaikan informasi seputar informasi tentang pemilu, pendataan pemilih, memindah memilih, jenis surat suara, dan tata cara menyoblos. Harapannya, saat bertemu dengan masyarakat mereka sudah menguasai materi.
“Teknisnya macam-macam, mereka bisa mengunjungi berbagai komunitas atau even yang ada di masyarakat, kemudian informasi bisa disisipkan di dalamnya,” jelasnya.
Mustofa, SE., MM., menambahkan, pihaknya kembali mengingatkan agar para relawan demokrasi bisa memanfaatkan waktu yang semakin mendekati pemungutan suara.
Selain itu dalam bertugas hendaknya para relawan demokrasi melaksanakannya dengan hati yang riang gembira. Sehingga pesta lima tahunan ini benar-benar menjadi pesta rakyat untuk memilih pemimpin yang membawa Indonesia lima tahun mendatang.
“Kalau penyelenggaranya bekerja dengan maksimal dan hati gembira, insyaallah akan berimbas kepada pemilih,” tukasnya.