TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Dalam rangka membuat maskot pilkada 2018, KPU Tulungagung menyelenggarakan sayembara desain maskot. Sayembara yang dibuka sejak 25 September hingga 25 Oktober tersebut akan diadakan penilaian pada 29 sampai dengan 31 Oktober 2017. Hingga saat ini peserta yang mendaftar sudah banyak dan berasal dari berbagai wilayah baik Tulungagung maupun dari luar. Di antaranya dari Jogjakarta, Semarang, Kediri, Medan, Nganjuk, Cimahi, dan Bandung (Jawa Barat).
Mendekati waktu penilaian KPU Tulungagung menentukan tiga calon juri yang berkompeten dibidangnya. Pertama adalah Komisioner KPU Jawa Timur Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM Gogot Cahyo Baskoro, S.Sos yang juga penggiat seni dan budaya. Kedua, staf UPT Bina Bakat dan Koperasi Siswa Kabupaten Tulungagung Bimo Wijianto, S.Sn, dan ke tiga Pelukis Pencil DC Comics Ardian Syaf, S.Sn.
Hari senin (23/10/2017) KPU Tulungagung mendatangi pelukis pecil DC Comics tersebut di rumahnya Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung. Rombongan KPU Tulungagung dipimpin oleh Komisioner KPU Tulungagung Koordinator Divisi Umum, Keuangan, dan Logistik Victor Febrihandoko, S.Sos, Kasubag Teknis Pemilu dan Hupmas David Harianto, SE beserta dua staf Markaban dan Ristania Fitri.
Pria alumni Prodi Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Malang ini menyambut dengan sangat ramah dan baik. Kemudian Victor mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan KPU Tulungagung yakni agar bisa menjadi juri dalam sayembara maskot pilkada Tulungagung 2018. “Selamat sore mas, senang sekali bisa ketemu Mas Aan. Begini mas selain bersilaturahmi maksud kedatangan kami ke sini untuk mengundang dan meminta panjenengan (mas Aan) menjadi juri pada lomba maskot yang diadakan KPU Tulungagung,” terang Victor Febrihandoko sambil tersenyum senang.
Aan, -begitu pria yang memperoleh kontrak eksklusif dari DC Comics USA itu biasa disapa-, menyambut gembira tawaran dari KPU Tulungagung. “Terimakasih atas kedatangannya ke tempat pemukiman saya. Insyaallah saya siap untuk menjadi juri lomba maskot seperti yang di minta oleh KPU Tulungagung”, jawab Ardian Syaf dengan ramah.
Selain itu kami juga diajak untuk melihat karya-karya di ruang tempat kerjanya. Sambil melihat karya-karyanya kami juga berbincang-bincang terkait tentang karya-karyanya tersebut baik dari cara menbuat, harga, hingga pemasarannya. Biasanya karya beliau dihargai sekitar 50 hingga 200 dollar Amerika per gambar.