Suyitno Arman menyampaikan paparan saat sosialisasi di Liiur Cafe and Resto Kota Tulungagung, Kamis (12/4)

Suyitno Arman menyampaikan paparan saat sosialisasi di Liiur Cafe and Resto Kota Tulungagung, Kamis (12/4)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung menggelar sosialisasi tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur2018 bersama kalangan disabilitas Tulungagung, Kamis (12/04/2018), di Liiur Cafe and Resto, Kota Tulungagung.

Peserta dalam kegiatan sosialisasi yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut adalah anggota Persatuan Cacat Tubuh (Percatu) serta anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni). Dan tampil sebagai pemateri yakni Komisioner KPU Tulungagung Suyitno Amran, S.Sos., M.Si., dan Mohammad Fatah Masrun, M.Si.

Suyitno Arman menyebut  penyandang disabilitas adalah salah satu kelompok sasaran KPU Tulungagung dalam rangka sosialisasi pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2018 maupun Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung 2018 serta Pemilu 2019.

“Kami pun mengapresiasi antusiasnya anggota Percatu dan Pertuni yang mengikuti acara sosialisasi. Mereka merespon dengan bagus, bahkan diluar dugaan mereka mengenali seluruh pasangan calon bahkan lengkap dengan nomor urutnya maupun partai pengusungnya. Artinya, ini menjadi harapan positif bagi KPU Tulungagung,” ungkapnya disela – sela pelaksanaan sosialisasi.

Suyitno Arman berharap para penyandang disabilitas tersebut dapat berpartisipasi secara aktif dalam Pilkada Serentak 2018. Apalagi sudah ada target  sekitar 77,5 persen kehadiran pemilih di tempat pemungutan suara (TPS).

“Mudah – mudahan dengan sosialisasi ini, mereka bisa pula menyampaikan kepada anggota kelompok lainnya yang belum sempat hadir pada sosialisasi hari ini agar bisa berpartisipasi dalam pilkada nantinya,” paparnya.

Selanjutnya, alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menyatakan KPU Tulungagung punya kewajiban untuk menyediakan TPS yang ramah bagi disabilitas. Artinya, TPS tersebut bisa dijangkau oleh semua penyandang disabilitas. “Seperti contohnya untuk bilik suara tidak dibuat naik maupun turun. Termasuk surat suaranya itu harus berhuruf braille, sehingga slogan Pilkada yang ramah disabilitas itu benar – benar terwujud,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang peserta sosialisasi penyandang tuna netra, Nina Pintarno, warga Desa Batangsaren, mengatakan dengan diselenggarakannya sosialisasi tentang Pilgub Jatim 2018 maupun Pibup Tulungagung 2018, dirinya kini lebih mengenal pasangan calon yang akan dipilih nantinya pada tanggal 27 Juni mendatang. Dia juga merasa senang, karena KPU Tulungagung menjanjikan akan menyediakan surat suara dengan menggunakan huruf braille.

“Ini sangat membantu khususnya untuk kaum disabilitas seperti saya ini. Dengan surat suara menggunakan huruf braille kita tidak perlu adanya pendamping ketika berada di bilik suara. Pendamping hanya mengantar ketika menuju ke bilik suara saja,” pungkasnya.