M. Fatah Masrun Anggota KPU Tulungagung saat menjadi narasumber dalam Pendidikan Pemilih Pemula dan Sosialisasi Pilkada 2018 PC IPNU IPPNU Tulungagung di SMA Diponegoro Tuungagung (27/1)

M. Fatah Masrun Anggota KPU Tulungagung saat menjadi narasumber dalam Pendidikan Pemilih Pemula dan Sosialisasi Pilkada 2018 PC IPNU IPPNU Tulungagung di SMA Diponegoro Tuungagung (27/1)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id.) – Sabtu, 27 Januari 2018, bertempat di aula SMA Diponegoro Tulungagung, PC IPNU-IPPNU Tulungagung bersama KPU Tulungagung, menggelar sosialisasi pilkada 2018 untuk pemilih pemula. Fatah Masrun, M.Si., (Komisioner KPU Tulungagung), Drs. H. Muhtarom, M.Ag., kalangan Tokoh (Sekretaris PCNU Tulungagung) dan Nurudin, M.Pd.I dari Akademisi (Dosen STAI Diponegoro Tulungagung) didapuk sebagai narasumber.

Kurang lebih 100 peserta pemilih pemula yang juga anggota IPNU-IPPNU menghadiri dan mengikuti acara sosialisasi pilkada 2018 sampai tuntas. Mereka berasal dari Pengurus Pimpinan Anak Cabang (Kecamatan) yang tersebar di seluruh Kabupaten Tulungagung kecuali Pagerwojo yang abstain serta dari 10 Komisariat IPNU-IPPNU (IPNU yang berpangkalan di MA, SMA, SMK).

Tepat pukul 14:00 acara dimulai dengan pemaparan dari narasumber, Muhtarom “Peran NU dalam mensukseskan Pilkada”, Nurudin “Menjadi pemilih cerdas”, dan Fatah Masrun sesuai divisi sosialisasi yang dibidanginya di KPU.

Dalam pemaparanya Muhtarom menyampaikan memilih pemimpin di dalam Pemilu hukumnya wajib, dan haram bagi yang golput. Walau pun golput itu hak asasi. Lantas pemimpin yang dipilih yang bagaimana? Pilihlah yang memiliki sifat-sifat seperti kanjeng nabi Muhammad yakni memiliki sifat Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fatonah”.

Sementara materi terkait dasar penyelenggaraan Pilkada 2018 , dasar pelaksanaan, tahapan, kegiatan diisi Fatah selaku komisioner KPU. Fatah memberkian gambaran alur peserta pemilu misalnya pendaftaran paslon Pilkada Tulungagung didetailkan dalam slide. “Barangsiapa yang nyoblos, maka kami anggap Josh” ini juga menjadi Tagline pemaparan Fatah.

Sedangkan narasumber Nurudin memaparkan tema menjadi pemilih cerdas. Untuk menjadi pemilih cerdas kuti 9 langkah. Tak terasa 3 jam lebih njagong bersama pemilih pemula tentang kepemiluan, mulai dari bagaimana menjadi pemilih cerdas, apa pemilu, bagaimana menjadi warga yang melek politik, sampai cerdas dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Antusias peserta juga luar biasa, berbagai kasuistik maupun fenomena yang mereka hadapi dilontarkan dalam sesion tanya jawab yang dipandu Sekretaris PC Tulungagung IPNU Moh Syaiful Arif  sebagai moderator. Sebagaimana dipahami bahwa pemilih pemula adalah pemilih yang masih pertama kalinya menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu. Mereka butuh pengetahuan tentang kepemiluan, baik dari sisi persiapan Pemilu maupun pelaksanaan Pemilu. Jadi wajar sekali jika pertanyaan yang dilontarkan audiens bersifat keumuman dan kasuistik, misal masalah suap/riswah/money politik, sampai pada apa tugas KPU jika tidak ada Pilkada? dan masih banyak yang sebenarnya ingin ditanyakan peserta tapi karena waktu menunjukkan pukul 17:00 maka moderator mengakhiri sesion tanya jawab setelah seluruh pertanyaan sesion pertama terjawab dengan tidak membuka pertanyaan sesion kedua.