Arief Budiman memukul gong tanda dibukanya acara bimtek yang diselenggarakan KPU RI, Rabu (2/5)

Arief Budiman memukul gong tanda dibukanya acara bimtek yang diselenggarakan KPU RI, Rabu (2/5)

JAKARTA (kpu-tulungagungkab.go.id) –  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Pengadaan dan Manajemen Tata Kelola Logistik Pemilu 2019 di Ball Room Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta. Bimtek yang diselenggarakan oleh KPU RI ini berlangsung sejak Rabu (02/05/2018) sampai Jumat (04/05/2018).

Ketua KPU RI, Arief Budiman, saat membuka acara bimtek mengatakan logistik memiliki makna luar biasa bagi pemilu. Sebab bukan hanya terbatas masalah barang semata.

Secara substantif, menurut dia,  logistik pemilu adalah bagaimana bisa menjaga konversi suara pemilih. “Ada kedaulatan suara rakyat disana, maka KPU harus bisa dan wajib untuk mampu memproduksi dan menyimpan, menjaga dengan baik logistik pemilu,” papar Arif Budiman.

Acara bimtek ini diikuti oleh seluruh Divisi Keuangan Umum dan Logistik KPU se-Indonesia yang di dampingi oleh Kasubag Umum Logistik dan Rumah Tangga. Untuk KPU Tulungagung dihadiri oleh Komisoner KPU Tulungagung, H. Victor Febrihandoko, S.Sos., dan Kasubag Umum Logistik dan Rumah Tangga KPU Tulungagung, Nanang Eko, SE.

Arief Budiman dalam sambutannya juga menyampaikan jika KPU tidak berhasil atau tidak mampu memproduksi logistik pemilu dengan kualitas yang baik, maka bisa menimbulkan masalah. Seperti contohnya jika surat suara kualitas jelek maka tidak menutup kemungkinan mudah robek  dan mengakibatkan suara tidak sah. Atau jika pewarnaan beda dengan warna yang di maksud oleh peserta pemilu akan bermasalah juga.

“Selain KPU harus bisa menjaga dan menyimpan logistik tersebut dengan baik dan aman. Karena secara peraturan perundang – undangan dokumen ke pemiluan mempunyai masa retensi arsip,” paparnya.

Sementara itu, Victor Febrihandoko mengapresiasi dan berterima kasih kepada KPU RI yang telah menyelenggarakan bimtek dan sosialisasi. Pasalnya, KPU di daerah sangat membutuhkan arahan dan panduan dari pusat. “Utamanya bagaimana logistik pemilu bisa di kelola dengan baik,” ucapnya.