Diskusi KPU dan Wartawan di Ruang Ketua KPU Tulungagung(4/10)

Diskusi KPU dan Wartawan di Ruang Ketua KPU Tulungagung(4/10)

Reporter : Suprihno
Editor : Suyitno Arman

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id.) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung Selasa, 4 Oktober 2016, menerima kunjungan pers yaitu dari Harian Bhirawa dan Duta. Kedua awak media itu adalah Wiwieko Dharmaidiningrum dan Sakti Pramono. Selain sillaturrahmi biasa, pada kunjungan kali ini juga dimanfaatkan untuk diskusi ringan (sharing) gagasan pelaksanaan Pilkada 2018, khususnya terkait dengan peran serta pers atau media massa.

Keduanya diterima langsung oleh Ketua KPU Tulungagung Suprihno, bersama dua komisioner lainnya yakni Agus Safei dan Suyitno Arman. Wiwieko Dharmaidiningrum dan Sakti Pramono menyampaikan beberapa gagasan terkait persiapan Pilkada serantak Kabupaten Tulungagung tahun 2018.

Menururt Eko panggilan Wiwieko Dharmaidiningrum, KPU selaku penyelengara pemilu harus mampu berbuat adil kepada semua pasangan calon, independent dan tidak boleh memihak. Selain itu karena tugas KPU dalam pilkada serentak nanti cukup berat karena dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan gubernur, maka KPU semestinya menggandeng dan menjalin kerjasama kepada ormas, LSM dan media massa. “Ketiga stakeholder tersebut bisa membatu KPU dalam melakukan pengawasan dan membatu KPU dalam hal sosialisasi”, kata Eko.

Ketu KPU Tulungagung Suprihno menyambut baik kunjungan tersebut dan memastikan bahwa komisioner KPU Tulungagung akan berbuat profesional, adil, independent dan tidak memihak pada pelaksanaan pilkada serentak 2018. “Sudah menjadi komitmen seluruh anggota KPU Tulungagung untuk melaksanakan pilkada 2018 secara profesional, adil dan indepenten. Karena kami yakin hal itu adalah kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pilkada”, ujar Suprihno.

Ketua Divisi SDM dan Hupmas Suyitno Arman juga menyampaikan keyakinannya bahwa komisioner KPU Tulungagung sejauh ini selalu berupaya menjaga integritas. “InsyaAlloh kami sudah teruji dengan hal-hal seperti itu.  Ibarat bermain bola, KPU adalah pemimpin pertandingan atau wasitnya. Wasit harus berlaku adil jika ingin pertandingan berjalan lancar hingga menit akhir. Jika tidak adil, maka bisa dibayangkan akan terjadi kekacauan, dan hal itu tidak kita inginkan”, kata Arman. (YES/ARM)