Komisioner KPU se Jawa Timur foto bersama usai menghadiri launching pilkada serentak di Madiun (5/10)

Komisioner KPU se Jawa Timur foto bersama usai menghadiri launching pilkada serentak di Madiun (5/10)

MADIUN (kpu-tulungagungkab.go.id) – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung beserta sekretaris menghadiri undangan launching tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 oleh KPU Kabupaten Madiun pada Kamis (5/10/2017) pukul 19.30 WIB. di Pendopo Ronggo Jumeno Kabupaten Madiun. Launcing pilkada dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi.

Kegiatan selama hampir tiga jam tersebut juga dihadiri oleh ketua KPU Provinsi Jawa Timur (Jatim) Eko Sasmito, SH., M.Hum anggota divisi keanggotaan umum dan logistik Dewita Hayu Shinta, SP., M.Si serta seluruh komisioner KPU di Jatim yang akan menggelar pilkada serentak 2018.

“Launching kan bagian dari sosialisasi, jadi masyarakat perlu dilibatkan,” kata salah satu komisiomer KPU Suyitno Arman, S.Sos., M.Si.

Arman sapaan akrab Suyitno Arman mengatakan, di Tulungagung sendiri launching tahapan pilkada akan dilaksanakan pada Sabtu (18/11/2017) di Gedung Olahraga (GOR) Lembu Peteng masuk Kelurahan Kutoanyar Kecamatan Tulungagung. Karena launching tersebut sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat dan tanda dimulainya tahapan pilkada serentak, maka acara akan didesain lebih menarik.

“Antusias warga dengan kesenian cukup tinggi. Nanti dipenghujung acara rencana akan digelar pertunjukan wayang kulit,” kata mantan penyiar radio itus.

Arman melanjutkan, dengan digelarnya launching yang melibatkan banyak pihak tersebut tersebut, dirinya berharap jumlah partisipasi masyarakat untuk mengikuti pilkada akan bertambah.

“Kalau tingkat partisipasi masyarakat tinggi, berarti sosialisasi kita berhasil,” katanya.

Sementara itu, ketua KPU Provinsi Jawa Timur (Jatim) Eko Sasmito berpesan kepada seluruh KPU Kota/Kabupaten untuk mensukseskan pilkada serentak dengan meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat baik pemilih pemula, pemilih penyandang disabilitas, dan pemilih perempuan.

Dirinya menambahkan, karena pilkada merupakan agenda rutin lima tahunan maka seyogyanya kegiatan tersebut jangan hanya dianggap sebagai “pemanis”. Melainkan gunakanlah kesempatan tersebut sebagai ajang adu program dari masing-masing kandidat  calon kepala daerah.