KPU Kabupaten Banyumas Divisi Teknis Penyelenggaraan Hanan Wiyoko, saat memandu sosialisasi pendidikan pemilih dengan tema “Kritis Biar Tidak Krisis Demokrasi”.

KPU Kabupaten Banyumas Divisi Teknis Penyelenggaraan Hanan Wiyoko, saat memandu sosialisasi pendidikan pemilih dengan tema “Kritis Biar Tidak Krisis Demokrasi”.

Purwokerto, kpu.go.id– Pandemi Covid-19 meningkatkan aktivitas online, termasuk dalam hal komunikasi antar personal dan lembaga. Media sosial mempermudah jalinan komunikasi antara rakyat dan wakil rakyat baik yang berada dalam lembaga eksekutif dan legislatif serta komponen masyarakat lainnya. Media sosial juga dapat meningkatkan keterbukaan ruang komunikasi di dalam pemerintahan khususnya dari para milenial dalam menyalurkan aspirasinya terhadap pemerintah termasuk lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Saran, masukan bahkan kritikan dari masyarakat hendaknya disikapi dengan positif oleh pemerintah dan wakil rakyat,” ujar Sosial Media Enthusiast asal Purwokerto Irfan Bahtiar saat menjadi narasumber dalam Program Live Instagram #KPUBanyumasMenyapa, Senin (8/3/2021) malam.

Pria yang juga akrab disapa Ibe juga mengatakan internet menjadi sesuatu yang penting dan sangat bermanfaat dalam menunjang aktivitas komunikasi terlebih di masa pandemi. Dia mencontohkan dari dua akun media sosial platform Instagram yang pernah dikelolanya ada manfaat positif yang bisa didapatkan, yakni saat krisis persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas dan akun Achmad Husein yang mendorong Bupati Banyumas menjadi Bupati terupdate dalam menyampaikan kasus wabah corona di wilayahnya.

Dalam dunia politik, Irfan juga menjelaskan tentang peran buzzer terutama dalam memerangi kasus kebocoran data dan dokumen digital pemerintahan. “Buzzer memiliki manfaat yang positif sebagai pendengung penyebarluasan informasi kepada netizen dan hal ini bergantung pada apa dan siapa yang akan menjadi targetnya,” jelas Irfan.

@diannurarjuna, salah satu akun pemirsa mengapresiasi langkah KPU Banyumas dalam mengadakan acara ini. Dian juga menuturkan bahwa media sosial saat ini menjadi gawai yang digandrungi para milenial dalam menyerap informasi dan edukasi, maka sangat diperlukan peranan pemerintah sebagai fasilitator dalam mengedukasi para generasi mudanya untuk lebih kritis dalam dunia politik.

Kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih dengan tema “Kritis Biar Tidak Krisis Demokrasi” ini dipandu oleh Anggota KPU Kabupaten Banyumas Divisi Teknis Penyelenggaraan Hanan Wiyoko. (mtp-sks/ed diR)Repost KPU RI