Ketua KPU Suprihno, M.Pd., saat dikonfirmasi awak media seusai debat publik I paslon di Hall Istana Hotel Tulungagung (15/2)

Ketua KPU Suprihno, M.Pd., saat dikonfirmasi awak media seusai debat publik I paslon di Hall Istana Hotel Tulungagung (15/2)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 telah memasuki masa kampaye yang terhitung mulai Kamis (15/2/2018). Namun setelah sebulan lebih berjalan, akhirnya muncul berbagai pertanyaan yang mengatakan pilkada saat ini sepi dan adem-adem saja. Hal ini tentunya tidak sama seperti pada pilkada sebelumnya yang menampilkan banyak bentuk kampanye di tempat-tempat umum seperti jalan raya dan lapangan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung Suprihno, M.Pd., mengatakan kondisi seperti inilah yang memang diharapkan. Artinya stabilitas keamanan tetap terjaga.  Karena masyarakat tetap damai, tidak ada keresahan, dan tidak ada konflik sosial akibat imbas dari pelaksanaan pilkada itu sendiri.

“Kiita ingin kampaye itu bisa-biasa saja, tetapi menghasilkan pemimpin yang luar biasa,” tegasnya.

Suprihno melanjutkan, kenapa mampu menghasilkan pemimpin yang luar biasa?. Salah satu penyebabnya karena metode kampanye dengan tatap muka dan pertemuan terbatas. Artinya, calon bupati dan wakil bupati tidak perlu mendatangkan masa yang besar seperti pada kampanye-kampanye sebelumnya. Melainkan mereka harus mendatangi masyarakat langsung.

“Ya harus jemput bola. Keluar masuk kampung, pagi, sore, siang dan malam. Blusukan ke pasar, ke desa-desa dan sebagainya,” ujarnya.

Sehingga tenggang waktu kampanye selama 129 hari lanjut Suprihno, benar-benar akan dimanfaatkan oleh paslon untuk menyentuh semua elemen dan lapisan masyarakat Tulungagung.”

“Siapapun yang terpilih, nantinya pasti akan mengedepankan kepentingan rakyat, karena selama 129 hari mereka terbiasa bersama rakyat,” ucapnya.

Suprihno menambahkan, dirinya kembali mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan momentum kampanye yang panjang ini. Kenalilah masing-masing paslon. Perhatikan visis, misi dan program kerjanya untuk membangun Tulungagung lima tahun kedepan.

“Jangan hanya memilih berdasarkan emosional. Pilihlah pemimpin yang benar-benar berkualitas,” pungkasnya.