Reporter | : Suyitno Arman |
Editor | : Suyitno Arman |
BATU (kpu-tulungagungkab.go.id.) – KPU Kabupaten Tulungagung, Senin (7/11/2016) melakukan kunjungan ke KPU Kota Batu. Kunjungan kerja tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan berbagai informasi dan masukan terkait persiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Tahun 2018.
Rombongan dari KPU Tulungagung dipimpin oleh Koordinator Divisi SDM & Parmas Suyitno Arman dan Koordinator Divisi Umum, Logistik & Keuangan Victor Febrihandoko. Turut serta Kasubbag Program Much. Anam Rifa’i dan Staf Bagian Program Tony Hartanto. Tiba di kota Batu sekitar Pukul 13.oo WIB, rombongan diterima langsung oleh Ketua KPU Kota Batu Rochani, beserta seluruh komisioner, PLT Sekretaris, para Kasubag dan staf sekretariat KPU Kota Batu.
Suyitno Arman menjelaskan, Kota Batu adalah satu-satunya daerah di Jatim yang saat ini menggelar pilkada serentak 2017. Karena itu patut dijadikan tempat rujukan untuk berbagi informasi dan pengalaman, mulai dari perencanaan, persiapan, maupun pelaksanaan pemilihan. Terlebih berbagai aturan dan dasar hukum pemilihan sebagian besar berbeda dibanding pilkada serentak sebelumnya (tahun 2015).
“Kita tahu bahwa berbagai regulasi pemilihan berbeda antara pilkada serentak 2017 dibanding pilkada serentak 2015 lalu. Karena Kota Batu adalah satu-satunya wilayah di Jatim yang menggelar pemilihan di 2017 ini, maka sudah barang tentu akan dijadikan rujukan untuk berbagi informasi dan pengalaman. Terlebih kita kenal selama ini pilkada di Batu selalu memiliki dinamika politis yang unik”, kata Arman.
Ketua KPU Kota Batu Rochani menyambut baik kunjungan KPU Tulungagung. Sebagai satu-satunya kota di Jatim yang menggelar pilkada 2017, dirinya menyadari harus selalu siap untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan wilayah-wilayah lain yang kebetulan belum melaksanakan pemilihan.
“Sebelum Tulungagung ini, sudah banyak teman-teman KPU lain yang berkunjung. Kemarin itu Probolinggo. Tidak masalah, justru ini kami jadikan semacam ajang diskusi untuk semakin mempertajam khasanah keilmuan kita dalam menangani even politik penyelenggaraan pilkada. Kenyataanya bahwa selalu muncul problem-problem beserta solusinya yang menarik dan kadang tak terduga dari diskusi-diskusi semacam ini”, papar Rochani.
Sementara itu Victor Febrihandoko, mengakui ada beberapa hal positif yang bisa diperoleh dari kunjungan ke KPU Kota Batu. Diantaranya terkait penyediaan anggaran pemilihan. “Di Batu ini, anggaran yang sudah diajukan oleh KPU dibahas sedemikian rupa secara intensif, tidak saja melibatkan Pemkot dan DPRD, tetapi juga KPU diajak duduk bersama untuk membahasnya. Polemik dasar hukum penyusunan anggaran antara menggunakan permendagri atau keputusan KPU di Kota Batu juga tidak terjadi”, ujar Victor. (ARM)