Reporter | : Suprihno |
Editor | : Suyitno Arman |
TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id.) – Dalam rangka fasilitasi persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tulungagung beberapa waktu lalu melakukan studi pembelajaran ke Pemkab Buleleng dan KPU Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Dalam kunjungan yang dilakukan antara tanggal 11-12 April 2017 tersebut, Bakesbangpol mengajak serta stake holder terkait seperti Bagian Pemerintahan, Bappeda, DPKAD, dan KPU Kabupaten Tulungagung.
Kunjungan pertama dilakukan ke Kantor Bakesbangpol Kabupaten Buleleng di Jl. Sudirman No. 60 Singaraja. Rombongan dari Tulungagung diterima langsung oleh Kepala Bakesbangpol Buleleng Ir. Putu Dana, beserta para Kabid dan beberapa staf terkait. Putu Dana secara gamblang menceritakan bagaimana Bakesbangpol melakukan fasilitasi pelaksanaan pilkada, agar bisa berlangsung secara lancar, aman, dan tertib. Tentu hal seperti itu bukan perkara mudah, namun jika dilakukan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh, pada akhirnya pilkada Buleleng bisa berjalan dengan lancar, aman, dan tertib. Bahkan pada akhirnya tidak ada gugatan di MK.
Kunjungan lainnya dilakukan ke KPU Kabupaten Buleleng, yang terletak di Jl. Ahmad Yani No.95 Singaraja. Di sini rombongan langsung diterima oleh Ketua KPU Buleleng Gede Suardana, S.Pd., M.Si., beserta dua anggota lainnya yakni Drh. I Made Seriyasa dan Gede Sutrawan, S.Sn. Sementara dua komisioner lainnya Luh Putu Sri Widyastini, ST. dan Nyoman Gede Cakra Budaya, SP. sedang berhalangan dan ada kegiatan lain.
Dalam paparannya, ketiga komisioner KPU mampu menjelaskan secara runut dan detail bagaimana proses pilkada di Buleleng berlangsung, sejak mulai tahap perencanaan dan pembahasan anggaran hingga teknis pelaksanaan pilkada yang berlangsung secara lancar dan damai. Gede Suardana mengakui pada awal-awal tahapan sempat berjalan dalam situasi politik yang memanas, hinga berujung gugatan ke PTTUN di Surabaya. Namun pada akhirnya hingga tahap pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara, serta penetapan calon terpilih berlangsung sukses dan aman.
“Kita akui pada awal tahapan situasi politik sempat memanas. Kita bahkan sempat digugat hingga PTTUN, dan pada akhirnya harus memasukkan dan menetapkan pasangan calon berdasarkan putusan PTTUN tersebut. Namun bersyukur, pada tahap selanjutnya, kampanye, pemungutan suara, hingga penetapan calon terpilih, semuanya berlangsung lancar, aman dan tertib. Bahkan pada pemilu-pemilu sebelumnya kita dulu sempat di gugat ke MK, namun pada pilkada kali ini tidak ada gugatan sama sekali”, tutur Gede Suardana mengenang.
Ketua KPU Tulungagung Suprihno mencatat banyak hal positif dari kegiatan studi pembelajaran di KPU Buleleng. Poin penting yang sangat besar pengaruhnya terhadap proses kelancaran pilkada di sana adalah fasilitasi dari pemkab yang sangat terbuka dan maksimal. “Satu poin penting yang saya catat adalah, pemkab Buleleng benar-benar memberikan kemudahan terkait perencanaan anggaran. Dengan jumlah kecamatan yang hanya 9, dengan 148 desa/kelurahan, anggaran yang disediakan lebih dari 41 Milyar rupiah. Fokus kita tentu bukan hanya pada nilainya, tapi yang terpenting adalah saling kesefahaman”, ujar Suprihno.
Suprihno menambahkan, belajar dari proses di Buleleng ini pihaknya berharap perencanaan pilkada di Tulungagung juga berjalan lancar. Karena tahapan pilkada sudah akan segera dimulai pertengahan tahun ini, setidaknya segera ada kepastian berapa anggaran yang disediakan Pemkab Tulungagung. (YES/ARM)