Victor saat menjadi pemimpin apel pagi KPU Tulungagung (22/5)

Victor saat menjadi pemimpin apel pagi KPU Tulungagung (22/5)

Reporter : Victor Febrihandoko
Editor : Suyitno Arman

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id.) – “Semua lihat MotoGP kemarin?” Tanya Victor Febrihandoko, S.Sos membuka pengarahan pada Apel Pagi Senin (21/5/2017) di halaman kantor KPU Kabupaten Tulungagung. Ya, tampil sebagai pengambil apel, Komisioner Divisi Keuangan, Umum & Logistik ini memang sempat menyinggung peristiwa crash legenda MotoGP Valentino Rossi di circuit Le Mans Perancis Minggu kemarin. Rossi jatuh di tikungan terakhir, beberapa saat sebelum garis finish yang mestinya dia bisa mengamankan posisi juara 2.

“Rossi sebagai superstar di arena MotoGP tentu menjadi sorotan, pusat perhatian baik pendukungnya maupun penonton pada umumnya. Orang-orang melihat Rossi sebagai manusia yang paling tahu tentang seluk-beluk racing di MotoGP baik sirkuit dan motor yang dinaikinya. Jika sudut pandang ini diberikan ke konteks kepemiluan, maka orang akan memandang yang paling mengerti tentang kepemiluan adalah KPU. Tentulah KPU akan menjadi pusat perhatian, menjadi pusat rujukan, dan bahkan bisa menjadi sasaran dalam perlehatan pemilihan maupun pemilu.” terang Victor.

Sebagai penyelenggara pemilu, KPU memang dituntut untuk menjunjung asas-asas kempemiluan yang transparan, akuntabel, non-partisan, adil dsb. KPU juga harus menguasai semua dimensi kepemiluan, tidak hanya berdasar pengalaman saja namun juga harus dari sisi keilmuan. KPU RI telah banyak memberi beasiswa bagi sumberdaya manusia di KPU untuk menempuh jenjang pendidikan S2 Tata Kelola Pemilu. Sehingga profesionalitas, integritas dan kapasitas lembaga KPU menjadi kredibel.

Namun meski ahli dalam masalah kepemiluan, staf KPU diharapkan bisa menempatkan diri di posisi yang tidak memicu polemik, atau bahkan yang merugikan KPU sendiri. Meski sebagai rujukan pertanyaan tentang kepemiluan, KPU tidak boleh asal menjawab tanpa dasar yang jelas, harus terukur dan bisa dipertanggungjawabkan.

Tambah Victor, KPU harus bisa menguasai situasi, jika ada pertanyaan tentang kepemiluan baik dari peserta pemilu maupun masyarakat umum, maka jawaban KPU harus normatif dan ada dasarnya. “Jangan mentang-mentang paling ngerti pemilu terus bernafsu dalam memberikan jawaban. Yang ternyata menjadi blunder. Seperti Rossi tadi malam, meski beberapa lap sebenarnya kondisi ban sudah menipis dan terlihat sering selip, namun karena dorongan podium juara 1, Rossi terlihat memaksakan diri, yang akhirnya menjadi bumerang bagi dirinya sehingga terjatuh di lap terakhir.”

Apel rutin hari Senin KPU Tulungagung diikuti hampir semua pejabat dan karyawan KPU. Ketua KPU Suprihno absen karena menghadiri undangan upacara Hari Kebangkitan Nasional di Pemkab Tulungagung. (VIC/ARM)