Menteri Koperasi dan UKM, I Made Puspa Yoga saat berkunjung ke Tulungagung (8/12)

Menteri Koperasi dan UKM, I Made Puspa Yoga saat berkunjung ke Tulungagung (8/12)

Reporter : Lilik Wijayati
Editor : Suyitno Arman

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id.) – Menteri Koperasi dan UKM I Made Puspa Yoga Jum’at pagi (8/12/2016) berkunjung ke Tulungagung. Kunjungan tersebut dalam rangka peresmian gedung Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) Koperasi & Usaha Kecil Menengah (KUKM), yang berlokasi di jalan raya Tulungagung-Kediri Kecamatan Ngantru Tulungagung. Sekretaris KPU Lilik Wijayati hadir di acara ini mewakili KPU Kabupaten Tulungagung.

Sebagaimana dilaporkan Lilik Wijayati, dalam sambutannya I Made Puspa Yoga menjelaskan gedung PLUT KUKM merupakan sarana strategis untuk aktifitas mengembangkan usaha di bidang perkoperasian dan usaha kecil-menengah. “Saya harap gunakan gedung PLUT ini dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat Tulungagung”.

Peresmian gedung PLUT ini juga bersamaan dengan lounching kampung digital KUKM. Menteri berharap agar mulai saat ini para pelaku KUKM kreatif dalam menjual produk-produknya secara online. “Saya harapkan Telkom memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat pelaku KUKM di Tulungagung agar bisa menggunakan fasilitas online”, tambah Puspa Yoga.

Sementara itu Bupati Tulungagung Syahri Mulyo dalam sambutannya menjelaskan, pemilihan gedung PLUT di Ngantru di dasari pertimbangan lokasi tersebut strategis dekat pasar, stasiun kereta api, dan jalan raya Tulungagung-Surabaya. Bupati juga mengapresiasi bahwa produk-produk KUKM asal Tulungagung selama ini telah berkembang pesat bahkan mendunia. “Yang menarik, bahwa Tulungagung sudah mengekspor fosil kayu ke luar negeri. Marmer juga sudah bertahun-tahun menembus pasar luar negeri”, kata Syahri Mulyo.

Lebih jauh Lilik Wijayati juga melaporkan dalam kegiatan tersebut juga sempat dilakukan video-call oleh Menteri Koperasi UKM dengan salah satu sentra industri. Salah satunya yang bergerak di bidang kerajinan logam dari Kecamatan Ngunut. Pelaku UKM tersebut mampu menghasilkan omzet 100-200 juta rupiah per-bulan, dengan karyawan 20 orang. (LIK/ARM)