Hari Pohon Sedunia diperingati pada 21 November setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk mengampanyekan gerakan menanam pohon. Harapannya, hal itu dapat mencegah dampak kerusakan alam dan perubahan iklim di seluruh dunia. Peringatan Hari Pohon Sedunia diinisiasi oleh aktivis dan tokoh Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Julius Sterling Morton pada 1872.

Karena pentingnya pohon bagi umat manusia dan lingkungan sekitar, perayaan ini lambat-laun menyebar ke negara-negara lainnya. Perayaan Hari Pohon Sedunia memupuk harapan terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon bagi ekosistem lingkungan. Aksi menanam pohon pada hari itu juga bertujuan mengingatkan masyarakat terkait deforestasi yang masif terjadi di pelbagai penjuru dunia.

Untuk Indonesia sendiri, Organisasi pemantau hutan independen Forest Watch Indonesia (FWI) menyebutkan bahwa kondisi hutan cukup memprihatinkan karena penebangan pohon yang membabat jutaan hektar hutan di Indonesia. “Dari deforestasi yang terjadi di Tanah Air, Kalimantan merupakan daerah penyumbang paling tinggi [penebangan hutan] yaitu mencapai dua juta hektar,” ujar Manager Program FWI Mufti Barri sebagaimana dilansir Antara. Dari catatan FWI, melalui data Potret Keadaan Hutan Indonesia (PKHI) periode 2013 hingga 2017, sebanyak 5,7 juta hektar hutan dan lahan pepohonan di Indonesia telah berkurang dari sebelumnya 88,5 juta, menjadi 82,8 juta hektar.

Sumber:tirto