Serenade dan drum band meriahkan upacara penurunan bendera di Pemkab Tulungagung(17/8)

Serenade dan drum band meriahkan upacara penurunan bendera di Pemkab Tulungagung(17/8)

Reporter : Suyitno Arman
Editor : Suyitno Arman

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id.) – Rangkaian peringatan ke-71 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2016 Rabu sore (17/8) adalah Serenade dan Upacara Penurunan Bendera Merah-Putih. Kegiatan itu digelar mulai pukul 14.30 WIB di halaman Kantor Bupati Tulungagung Jalan A. Yani.

Sebagaimana pagi sebelumnya pada peringatan Detik-Detik Proklamasi, Komisioner KPU Kabupaten Tulungagung, sekretaris, dan staf sekretariat juga terlibat dalam kegiatan ini. Selain sebagai tamu undangan, beberapa staf juga ditugaskan sebagai peserta upacara.

Serenade yang dipimpin oleh conductor Fery Kristanto tampil apik bukan hanya menampilkan lagu-lagu perjuangan, namun sebagian diantaranya juga lagu-lagu populer masa kini. Kemeriahan bahkan makin terasa dengan hadirnya marching band MAN 2 Tulungagung. Selain menampilkan drum band, grup ini terlihat atraktif karena memadukan kesenian tradisional khas Tulungagung Reog Kendang.

Usai serenade, upacara penurunan bendera dilaksanakan dengan komandan upacara AKP. Alpo Gohan yang saat ini menjabat Kepala Polsek Rejotangan Tulungagung. Di akhir acara, inspektur upacara Bupati Tulungagung Syahri Mulyo menyempatkan diri untuk menyerahkan penghargaan kepada beberapa tokoh pejuang dan veteran Tulungagung.

Suyitno Arman (belakang), saat menghadiri upacara penurunan bendera di Pemkab Tulungagung(17/8)

Suyitno Arman (belakang), saat menghadiri upacara penurunan bendera di Pemkab Tulungagung(17/8)

Komisioner KPU Tulungagung Suyitno Arman mengaku senang berkesempatan menghadiri acara tersebut. Menurutnya kegiatan serenade dan penurunan bendera seperti itu dari waktu-kewaktu memang selalu ditunggu masyarakat.

“Saya rasa menarik, baik serenade maupun penampilan drum band dari MAN 2 tadi. Biasanya acara-acara seperti ini, sejak dulu memang selalu ditunggu-tunggu masyarakat. Sayang lokasinya tidak cukup luas, beda dengan di stadion Wiramandala atau Pasar Pahing, dimana akan semakin banyak warga yang bisa menyaksikan atau menonton”, papar Arman.

Dirgahayu Republik Indonesia tercinta! (ARM)