Tulungagung, KPU Tulungagung
Para penyandang tunanetra di Tulungagung, Rabu (25/6) mendapat sosialisasi penyelenggaraan Pilpres 2014 dari KPU Tulungagung. Sosialisasi berlangsung di Sekretariat Pertuni Kota Tulungagung.
Acara sosialisasi berlangsung cukup meriah. Apalagi para penyandang distabilitas tersebut terlihat sangat antusias dalam menyimak pemaparan yang disampaikan anggota KPU Tulunaggung, Suyitno Arman SSos MSi.
“Semua anggota Pertuni antusias ikut memilih Presiden. Kami akan memilih pada 9 Juli nanti,” ujar Ketua Pertuni Tulungagung, Nur Zainudin.
Anggota Pertuni di Tulungagung mencapai 40-an orang. Mereka semua, kata Nur Zainudin, tidak akan kesulitan dalam menyalurkan aspirasi politiknya. Apalagi mereka sudah mendapat sosialisasi dari KPU Tulungagung.
Sebelumnya, Suyitno Arman mengungkapkan kedatangannya ke Sekretariat Pertuni merupakan upaya meningkatkan partisipasi warga dalam Pilpres 2014. “Kami berbagi pemahaman tentang Pilpres 2014 dengan anggota Pertuni. Harapannya semua anggota Pertuni datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan memilih,” katanya.
Tak lupa, lanjut dia, KPU Tulungagung juga menunjukkan tamplate yang merupakan alat bantu bagi penyandang tunanetra untuk melakukan pencoblosan di TPS. Alat yang berbentuk kertas tebal tersebut sudah diberi huruf braille.
Penggunaan tamplate ini akan sangat membantu penyandang tunanetra dalam mencoblos surat suara. Mereka tinggal membaca huruf braille dan mencoblos di bagian lubang sebelah bawah.
Salah seorang penyandang tunantera sempat pula mencoba tamplate yang diberikan padanya. Dengan sigap ia pun membaca huruf braille yang ada di kertas tebal yang berwana hitam putih itu.
“Paham saya. Yang dipilih nanti ada dua. Calonnya ada dua,” katanya kemudian tersenyum.
Rencananya, tamplate ini akan disediakan KPU Tulungagung pada setiap TPS. Menurut Suyitno Arman semua TPS di Tulungagung yang berjumlah 2.448 TPS akan mendapat tamplate. “Kalau pun nanti ada yang tidak ada, para penyandang tunanetra saat memilih bisa dibantu oleh petugas KPPS atau keluarganya. Tapi yang jelas tamplate diberikan ke setiap TPS,” paparnya.
Lebih lanjut Suyitno Arman membeberkan selain memberi penyuluhan ke penyandang tunanetra, KPU Tulungagung melakukan hal serupa ke penyandang distabilitas lainnya yakni penyandang cacat tubuh. Di Tulungagung warga penyandang cacat tubuh banyak yang tergabung di organisasi Pertuni. “Selain juga di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) dan lokasi eks lokalisasi Ngujang,” imbuhnya.