Anggota Komisioner KPU Tulungagung Suyitno Arman dan Victor Vebrihandoko saat menjadi narasumber dalam Talk Show di Radio Perkasa FM (18/12)

Anggota Komisioner KPU Tulungagung Suyitno Arman dan Victor Vebrihandoko saat menjadi narasumber dalam Talk Show di Radio Perkasa FM (18/12)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja keras untuk mensukseskan pemilihan kepala daerah tahun 2018 mendatang. Pilkada tersebut meliputi pemilihan bupati dan wakil bupati dan gubernur dan wakil gubernur. Caranya dengan gencar menggelar talk show di beberapa radio. Seperti di radio Perkasa FM digelar setiap hari Senin siang.

Talk show pada Senin (18/12/2012) dihadiri oleh dua komisioner KPU, koordinator Devisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Suyitno Arman, S.Sos, M.Si dan koordinator Devisin Umum, Keuangan dan Logistik Victor Febrihandoko, S.Sos.

Victor menjelaskan bahwa kinerja KPU pada tahun 2018 ini sangat berat. Karena ada pemilihan bupati dan gubernur. KPU bekerja tidak hanya menyelesaikan secara administrasi saja melainkan juga akuntabilitas. Bahkan baik komisioner maupun sekretariat KPU  bekerja hingga di luar jam kerja.

Terkait dengan penyerapan anggaran, KPU tidak hanya menggunakan prinsip akuntabilitas saja. Namun juga mengelola sesuai dengan aturan yang sudah berlaku dan memenuhi unsur transparansi, efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas.

“Kami bekerja secara optimal demi suksesnya pilkada,” tegas Victor.

Sementara itu, Suyitno Arman menjelaskan tentang partisipasi masyarakat dalam pemilu.  Berdasarkan keputusan KPU RI untuk pemilu serentak 2018. KPU diberi beban untuk meningkatkan partisipasi pemilih minimal 87,7 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sehingga KPU harus bekerja secara keras dibandingkan dengan pilkada 2013 silam.

Untuk meningkatkan partisipasi pemilih menurut Arman banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi. Diantara kondisi ketertarikan pemilih terhadap bakal calon pemimpin . Menarik apa tidak?, kesibukan pemilih ketika hari pemilihan dan jatuh sakit dan lain sebagainya.

“KPU akan meminimalisir faktor-faktor yang menyebabkan pemilih enggan ke TPS,” jelas Arman.

Alumni Universitas Airlangga (Unair) ini memaparkan soal pembentukan pembentukan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) awal tahun 2018. PPDP mempunyai memiliki tugas untuk mencocokan checklist data DPT ke rumah-rumah penduduk, merekam keterangan secara apa adanya, melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemilu, melakukan pencoretan data yang tidak sesuai dengan data yan ada.

“Bagi masyarakat Tulungagung mari sukseskan pemilu 2018 dengan menggunakan hak pilih sesuai sesuai hati nurani masing-masing,” ajak Suyitno Arman.