Tiga bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten tulungagung, saat menjalani rangkaian tes kesehatan di RS AL dr. Ramelan Surabaya (12/1)

Tiga bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten tulungagung, saat menjalani rangkaian tes kesehatan di RS AL dr. Ramelan Surabaya (12/1)

TULUNGAGUNG (kpu-tulungagungkab.go.id) – Pasca penutupan pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Rabu (10/1/2018). Sebanyak tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar. Mereka adalah pasangan incumbent Syahri Mulyo – Maryoto Birowo, Margiono (ketua PWI Pusat) – Eko Prisdianto (kades) dan pasangan independen Suparlan – Suprayitno. Mereka langsung mengikuti tes kesehatan, psikologi dan narkoba di RSAL dr Ramelan Surabaya mulai Jum’at (12/1/2018).

Ketua KPU Suprihno, M.Pd. mengatakan tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati terus berjalan. Pasca penutupan pendaftaran. Paslon menjalani tes kesehatan. Dalam tes tersebut, KPU menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP), psikolog. Semua tes dipusatkan di rumah sakit milik Angkatan Laut di Surabaya.

“Tes kesehatan itu menjadi salah syarat untuk menjadi kontestan pilkada tahun ini,”tegas Suprihno.

Sementara itu, anggota komisioner Suyitno Arman mengatakan selain paslon mengikuti tes kesehatan. KPU juga mengecek semua berkas paslon yang sudah diserahkan ketika mendaftar. Persyaratan yang paling vital untuk dicek keabsahanya adalah ijazah. Apakah ijazah mereka benar-benar dikeluarkan oleh lembaga pendidikan. Meskipun ijazah yang diberikan ke KPU sudah dilegalisir.

“Kami tetap akan cek keabsahan ijazah,” jelas Arman.

Menurutnya KPU sudah membentuk tim untuk mengecek ijazah. Misalnya ada tim yang mengecek masing-masing pasangan calon. Ada yang ke Malang, luar jawa dan di Tulungagung sendiri. Karena asal sekolah dari tiga calon berbeda-beda. Yang pasti mengecekanya ke lembaga pendidikan dan dinas pendidikan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

Arman sapaan akrab Suyitno Arman, S.Sos., M.Si. melanjutkan, untuk mempercepat pengecekan tersebut pihaknya membentuk tim yang masing-masing berisi tiga anggota untuk mengecek ijazah dari masing-masing balon. Karena, dari keenam balon tersebut memiliki ijazah dari sekolah berbeda seperti Tulungagung, Kediri, Malang, dan Samarinda.

“Yang ke Malang sudah berangkat, lainnya besok menyusul,” ujarnya.

Pria yang gemar melihat Moto GP tersebut menambahkan, hasil pemeriksaan dan pengecekan berkas pendaftaran tersebut nantinya akan diumumkan pada Selasa (16/1/2018). Selanjutnya, masing-masing balon akan diberikan tenggang waktu untuk perbaikan.