Arif Budiman dan Sri Sugeng saat dalam pementasaan wayang kulit semalam suntuk di halaman Kantor KPU Tulungagung, Sabtu (14/7) lalu.

Tulungagung, KPU TULUNGAGUNG, Jika ingin memiliki pasangan bupati dan wakil bupati yang sesuai harapan, imbauan Anggota KPU Pusat Arif Budiman patut untuk diikuti. Dia menandaskan jangan sekali-kali dalam pemilu dinodai dengan praktik uang (money politic). Kalau hal itu sampai terjadi tolaklah.

Imbauan Arif Budiman ini disampaikan saat pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang mewarnai acara Launching Pemilukada Tulungagung 2013 di halaman Kantor KPU Tulungagung, Sabtu (14/7) lalu. “Jika ada yang melakukan praktik politik uang tolak saja,” tandasnya.

Praktik politik uang menurut mantan anggota KPU Provinsi Jatim ini dapat meracuni demokrasi yang kini tumbuh di negeri ini. Termasuk dalam pelaksanaan Pemilukada Tulungagung 2013.

“Pemimpin Tulungagung kedepan ditentukan oleh pilihan yang hanya dua menit sampai lima menit. Karena itu pilih sesuai pilihan hati nurani tanpa tergoda oleh politik uang,” paparnya.

Arif Budiman juga mengungatkan agar seluruh peserta Pemilukada Tulungagung 2013 tidak pula melakukan politik uang. Masalahnya, selain menodai demokrasi, poltik uang juga merupakan pelanggaran pemilu. “Jadi sebaiknya jika da yang menawari politik uang ditolak saja,” pintanya lagi.

Lalu bagaiamana kalau ada praktik politik uang, warga kemudian menerima tetapi tidak memilih calon yang melakukan praktik uang tersebut?, Arif Budiman lagi-lagi menandaskan agar menolak praktik politik uang itu. “Sebaiknya ditolak saja pemberian politik uang itu. Yang namanya politik uang harus tetap ditolak,” terangnya.

Begitupun yang dikatakan wakil dari Banwaslu RI. Sri Sugeng. Dia meminta warga Tulungagung untuk melaporkan segala praktik uang yang dimungkinkan terjadi dalam perhelatan Pemilukada Tulungagung 2013. “Kalau ada praktik politik uang laporkan pada Panwas atau Panwascam di daerah masing-masing,” katanya.